PERAWATAN INFUS
Di Susun Oleh:
Nur Fitriani Hidayah
AKADEMI
KEPERAWATAN PASAR REBO
JL.
TANAH MERDEKA NO 16-18 JAKARTA
Telp.
(021) 8404242, Fax. (021) 8404242
2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II LANDASAN TEORI
A.
PengertiaN
B.
Alat-Alat
C.
Indikasi dan
kontadiksi
D.
Prosedur Pelaksanaan
E.
Hal-hal Yang Harus
Diperhatikan Dalam Perawatan Infus
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pemasangan infus
merupakan prosedur invasif dan merupakan tindakan yang seringdilakukan di rumah
sakit. Namun, hal ini resiko tinggi terjadinya infeksi yang akan
menambahtingginya biaya perawatan dan waktu perawatan. Tindakan pemasangan
infus akan berkualitasapabila dalam pelaksanaannya selalu mengacu pada standar
yang telah ditetapkan, sehinggakejadian infeksi atau berbagai permasalahan
akibat pemasangan infus dapat dikurangi, bahkantidak terjadi. Berdasarkan hasil
penelitian Andares (2009), menunjukkan bahwa perawat kurang memperhatikan kesterilan luka pada
pemasangan infus. Perawat profesional yang bertugas
dalam memberikan pelayanan kesehatan tidak terlepas dari kepatuhan perilaku
perawat dalam setiap tindakan prosedural yang bersifat invasif seperti halnya
pemasangan infus. Pemasangan infus dilakukan oleh setiap perawat. Semua perawat
dituntut memiliki kemampuan dan keterampilan mengenai pemasangan infus yang sesuai
standar prosedur operasional (SPO).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui
bagaimana kepatuhan perawat dalam melaksanakan standar operasional
prosedur pemasangan infus.
2. Tujuan Khusus
a. Mencegah
terjadinya infeksi
b. Mencegah terjadinya flebitis pada
tindakan pemasangan infus
c. Menghindari adanya
pendarahan
d. Menghindari adanya pembengkakan
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian
Pemasangan infus
merupakan prosedur invasif dan merupakan tindakan yang sering dilakukan di
rumah sakit. Namun, hal ini risiko tinggi terjadinya infeksi nosokomial atau
disebut juga Hospital Acquired Infection (HAIs) yang akan menambah tingginya
biaya perawatan dan waktu perawatan. Tindakan pemasangan infus akan berkualitas
apabila dalam pelaksanaannya selalu mengacu pada standar yang telah ditetapkan
(Andares, 2009)
Sebagai
seorang perawat tidak hanya harus pandai memasang infus tetapi juga harusbisa
merawat infusselama selang itu masih digunakan oleh pasien. Perawatan infus ini
bertujuan agar tidak terjadi infeksi akibat punusukan saat memasukan selang
infus kedalam pembuluh darah. Tapi sekarang banyak sekali tenaga medis atau
perawat yang menyepelekan tindakan tersebut, padahal perawatan infus sangat
penting bagi pasien.
Perawatan
Infus adalah tindakan yang diberikan perawat kepada pasien yang telah dilakukan
pemasangan infus sesuai prosedur guna menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan. Menurut SOP Keperawatan perawatan infus adalah perawatan pada
tempat pemasangan infus. Perawatan infus adalah tindakan yang diberikan perawat
kepada pasien yang telah dilakukan pemasangan infus sesuai prosedur guna
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan (Debby Sonya,2009).
B.
Alat-Alat
1.
Bak instrument
berisi: pinset anatomi, kasa dan lidi kapas
2.
Bengkok
3.
Betadin
salp
4.
Plester
hipoalergik
5.
Kapas
alcohol
6.
Label
dan bolpoin
7.
Sarung
tangan
C.
Indikasi dan
Kontradiksi Perawatan Infus
Indikasi pada perawatan infus, yaitu
1.
Perawatan infus dapat
diindikasikan tiap 48-96 jam
2.
ketika kondisi
kassaninfus basah
3.
Terdapat rembesan
darah
4.
Rusaknya kassa yang
melindungi area penusukan
5.
Pasien yang terpasang
infus relative lama
Kontradiksi pada perawatan infus, yaitu
Tidak ada kontradiksi
D.
Prosedur Pelaksanaan
Menurut
SOP KEPERAWATAN
a.
Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
b.
Mencuci tangan
c.
Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
2.
Tahap Orientasi
a.
Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
b.
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
c.
Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
3.
Tahap Kerja
a.
Mengatur posisi pasien (tempat tusukan infus
terlihat jelas)
b.
Memakai sarung tangan
c.
Membasahi plester dengan alkohol/wash bensin dan
buka balutan dengan menggunakan pinset
d.
Membersihkan bekas plester
e.
Membersihkan daerah tusukan & sekitarnya
dengan NaCl
f.
Mengolesi tempat tusukan dengan Iodin cair/salf
g.
Menutup dengan kassa steril dengan rapi
h.
Memasang plester penutup
i.
Mengatur tetesan infus sesuai program
4.
Tahap Terminasi
a.
Melakukan evaluasi tindakan
b.
Berpamitan dengan klien
c.
Membereskan alat-alat
d.
Mencuci tangan
e.
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
E.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan
infuse
1.
Ganti kasa steril penutup luka setiap 24-48 jam
2.
Evaluasi tanda infeksi
3.
Observasi tanda/reaksi alergi terhadapinfus atau komplikasi lain
4.
Kencangkan klem infuse sehingga tidak mengalir saat melakukan perawatan infuse.
5.
Bersihkan lokasi penusukan dengan anti septic, mendokumentasikan waktu pemeriksaan
selang (Terhadap adanya embolus), serta reaksi klien
(Terhadap tempat/lokasi) vena perifer yang sering digunakan pada pemasangan
infuse.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemasangan infus
merupakan prosedur invasif dan merupakan tindakan yang sering dilakukan di
rumah sakit. Perawatan Infus adalah
tindakan yang diberikan perawat kepada pasien yang telah dilakukan pemasangan
infus sesuai prosedur guna menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan. Menurut SOP Keperawatan perawatan infus adalah perawatan pada
tempat pemasangan infus. Prosedur Pelaksanaan Menurut SOP KEPERAWATAN, yaitu tahap pra interaksi,
tahap orientasi, tahap kerja, tahap terminasi.
B. Saran
Saran yang dapat
penyusun kemukakan untuk perbaikan dan pertahankan serta meningkatkan
mutu dan bagi mahasiswa atau mahasiswi mampu menambahkan pengetahuan
tentang bagaimana perawatan infus.
DAFTRA PUSTAKA
Indahyani, Ucik.
2013. Prosedur Perawatan Dan Pemasangan Infus.
http://ucikindahyanidianhusada.blogspot.com/2013/05/prosedurperawatan-dan-pemasangan-
infus.html Diakses pada 19 Maret 2020 pukul 13.40 WIB.
Alirsyad, Ibrahim.
2012. Perawatan Infus.
http://ibrahimalirsyad.blogspot.com/2012/04/perawatan-infus-1.html Diakses
Pada 19 Maret 2020
Pukul 14.00 WIB.
Aprilin.(2011).
Hubungan perawatan infus dengan terjadinyaflebitis, Sidoarjo: Puskesmas Krian
Sidoarjo.
Andare. 2009. Analisa
Hubungan Karakteristik Perawat Dan Tingkat Kepatuhan Perawat Dalam
Pelaksanaan Protap Pemasangan Infus di Rumah Sakit Badrul Aini
Medan. Medan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar